Seni kentrung adalah salah satu bentuk kesenian yang amat kental dengan dua dimensi, yakni dimensi artistik – estetik yang menjadi unsur utama dalam kontruksi kesenian itu sendiri dan unsur etis yang sarat dengan nilai-nilai moral.
Setiap kesenian merupakan symbol-symbol estetis seperti:
- keanggunan
- keindahan
- kemerduan yang memberikan suasana menghibur bagi para penikmatnya.
Kentrung adalah suatu tontonan tradional, seni tutur atau lisan berupa cerita-cerita yang berisi pesan-pesan moral yang diiringi alat musik terbang atau rebana.
Cerita kentrung diambil dari Hikayat Para Nabi Islam,Hikayat Amir Hamzah atau babat tanah Jawa, dan Kentrung Kabupaten Bojonegoro merupakan pergeseran budaya dari Jawa Tengah.
Kentrung sebuah kesenian asli Indonesia yang berasal dari pantai utara Jawa. Kesenian ini menyebar dari wilayah Semarang, Pati, Jepara,bojonegoro
hingga Tuban. Di Bojonegoro dan Tuban, kesenian ini bernama Kentrung Bate karena berasal dari desa Bate, Bangilan, Tuban dan pertama kali dipopulerkan oleh Kiai Basiman di era zaman penjajahan Belanda tahun 1930-an.
Seni Kentrung diiringi alat musik berupa tabuh timlung (kentheng) dan terbang besar (rebana). Seni Kentrung sendiri syarat muatan ajaran kearifan lokal. Dalam pementasannya, seorang seniman menceritakan urutan pakem dengan rangkaian parikan. Joke-joke segar sering diselipkan di tengah-tengah pakem, tetap dengan parikan yang seolah di luar kepala. Parikan berirama ini dilantunkan dengan iringan dua buah rebana yang ditabuh sendiri.
0 komentar